DANDELION

hari ini hari minggu.
pun besok , setelah hari ini adalah senin..
siapa yang menyangkal ?

waktu akan terus bergerak.ia seperti hidup dan 'terkendali".
hanya terkadang aku terlalu enggan untuk menyadari 'nyawa' sang waktu.

ia terus berfluktuasi.
bergerak dengan pasti.

ia tidak akan menunggu.ia tetap akan berlalu.
ah..aku kenapa lagi ?

minggu depan sudah memasuki musim perjuangan yang ranum.
tapi senapanku tidak layak dibawa bertempur.
aku hanya akan menjadi sia-sia di bawah telapak kaki cacing-cacing yang mendesis lapar.
aku mangsa yang sia-sia.
debur-debur semangat menggelora yang selalu berkibar menantang , tak ubah dari buih-buih sisa perjuangan ombak di laut sana yang terlihat melemah.
aku selalu merasa letih justru di akhir.

bagaimana aku akan menaklukkan si raksasa China ?
ataukah mendobrak negara nazi yang terlihat angkuh nan eksotis itu ?


jika hanya ujian kecil sudah membuat ku berderai dan nyaris terabaikan zaman.

aku kenapa lagi ?
aku terus menatap kaca.
mencoba membolak-balikkan tirai-tirai mata yang menyuram.
mencoba mencari sisa-sisa nafas yang mungkin bisa ku biakkan lagi.

tapi mata itu terlalu kosong.
terlalu sepi untuk menyibakkan keadaan.
hanya terlihat remah-remah semangat yang sebentar lagi pun akan terbawa angin.

besok senin telah tiba.
dengan segenap kereta yang siap melindas siapa saja yang menyerahkan nyawa diatas kesia-siaan.
melindas siapa saja yang kalah berpacu dengannya.
melindas siapa saja yang terlalu berleha dan menganggap ia adalah buaian yang tidak tegaan.

aku tahu aku harus melesat.
untuk mengalahkan waktu , aku tidak butuh keluh.
apalagi kesah.

namun waktu , aku pinjam detik-detikmu.
sejenak saja.
kumohon , sejenak saja untuk memejamkan mataku..
aku ingin tahu , aku kenapa lagi ?


dan setelah aku terbangun..bersiap-siaplah wahai waktu.
karena aku , akan MENGALAHKANMU.




-bandar lampung , 20 Maret 2011-