dia , sahabatku :)

Sabtu, 25 Desember 2010 15.45 by SHINTA TRILUSIANI
merantau jauh dari orang tua memang terkadang tidak seindah yang kita bayangkan.
saat masih mengenakan rok abu-abu dulu , jauh sebelum perjalanan ini , aku begitu ingin bebas , begitu ingin mengepakkan sayap dan terbang melesat jauh di antara awan-awan kebiru-biruan dengan semburat yang menantang.mungkin pada saat itu aku sedang lupa bahwa untuk tiba di atas sana , aku benar-benar harus memulainya dari bawah.dari bagian paling dasar dan menempuh itu semua sendiri.tanpa ada seorang pun yang mengobati dikala patah sayap ini.atau menemani bercengkrama di kala sayap ini lelah untuk mengepak.atau menguatkan dikala badai menghempas.

terkadang , aku menjadi begitu akrab dengan kesepian ini.
hingga aku pun tak kuasa melepas tubuh ini untuk bersenyawa jauh dengan sepi.
tapi aku tak mati.
aku tak akan mati hanya karena sepi.
aku terlalu tangguh untuk dikalahkan oleh sepi.
namun aku terlalu rapuh untuk terbang dan meninggalkan bumi.karena di awan nanti , tak ada lagi sepi yang membungkus tubuhku dengan kuit ari ku sendiri.

rasa sakit ketika kita ditinggal pergi pun tak lagi membuatku jatuh dan menangis.
aku terlalu akrab dengan sepi.hingga terkadang , aku lupa bahwa tujuan ku jauh ke sini adalah untuk tiba di tempat tertinggi di balik awan dengan semburat kebiru-biruan yang menantang itu.

aku lupa.lupa diri , lupa hati dan lupa semua yang ku miliki.yang aku tahu hanya sepi.sepi yang mampu menguatkanku di saat aku hampir yakin bahwa aku tak akan mampu bertahan.sepi yang mampu memberiku ruang untuk hidup di rongga waktu ku 'sendiri'.kalian percaya ? aku benar-benar sendiri.

sampai suatu saat , Tuhan mungkin iba denganku.
Dia terlalu sayang untuk membiarkan aku selalu menangis tiap kali teringat mimpi buruk akan takdir yang tak pernah ku persiapkan.akan perpisahan yang tidak pernah kurencanakan.

lewat takdir.
Dia meminjamkan ku sebidang bahu.bahu yang sebenarnya tak kalah rapuh dengan milikku.bahu yang suatu saat pun bisa patah karena kerasnya hantaman dunia.bahu yang terkadang , dan memang mungkin akan ada masa nya untuk berteriak dan meronta bahwa ia pun ingin menangis.

"nama saya nurul hidayah..saya tidak ikut propti karena kemarin masuk ke rumah sakit."

aku menatap si empunya tubuh kecil mungil itu.terlihat pandangan yang beda dari tatapan matanya.ada gurat-gurat keberanian dan terkadang ada polesan keanggunan dan kelembutan yang memang terlihat lebih minoritas.
aku tertawa sendiri mendengar suaranya.benar-benar aneh.seperti nenek-nenek , batinku.
yah walau sebenarnya aku pun ingat betapa 'khas' nya suara ku.tidak begitu bagus.

"nama kamu nurul yah ? kok suaranya lucu sih , kayak nenek-nenek..hehee.."
ungkapku saat pertama kali berkenalan dengannya.
awalnya raut muka nya berubah.aku kira ia akan menghardikku dengan marah.yang ada , dia hanya tertawa.

"masa sih ? heheheee.."

pembicaraan singkat itu pun berlanjut jauh.mungkin Tuhan ingin aku mengenal perempuan ini lebih jauh dan belajar banyak darinya.selain  Dia mengurung kami di ruang perkuliahan yang sama , Dia pun mempertemukan kami dalam lingkaran yang lebih akrab.saudara se-liqo :)

aku tak akan pernah lupa.
benar-benar tak akan pernah lupa.betapa ia ketakutan untuk tidur menghadap ke kolong tempat tidur.
aku akan selalu ingat , disaat semua orang yang berada di dalam kamar itu sudah berkumpul untuk mengikuti acara pesantren kilat , hanya aku dan dia yang saling tunggu.terkadang kami menertawai kebodohan dan keleletan yang kerap kami lakukan berdua.

dan persahabatan itu mengalir begitu saja.

tiap hari aku menghabiskan waktu bersamanya.tidak lagi hanya berteman sepi.tidak lagi hanya berteman airmata.walau terkadang , aku merasa sepi dan airmata terlalu angkuh untuk benar-benar meninggalkanku.

aku akan selalu tertawa ketika mengingat muka perempuan yang suka memelototkan hidungnya ini , waktu pertama kali melihatku menangis.ia terlihat sangat bingung.tak tahu bagaimana cara untuk mendiamkanku.karena memang dia tidak ahli dibidang ini.
dia memberiku tisu dan aku membuangnya jauh seperti adegan di sinetron-sinetron indonesia.namun dia tidak marah.dia hanya berkata dengan kesabaran tingkat langit disertai muka galau.."ya ALLAH..kek manaaa ini..ampun gw mah shin.."

aku benar-benar tidak punya sanak saudara di kota juang ini.untuk tiba di kota ini pun aku tidak mengerti bagaimana mekanisme nya.yang aku tahu hanyalah bertahan dan berjuang.sekuat dan semampu yang aku bisa.

hari berganti.bulan pun tak mau kalah.
aku memang sering melakukan hal-hal gila tanpa perencanaan.tak jarang , perempuan bersuara lantang itu terpercik imbasnya.sama halnya saat niat ku untuk pindah kosan.besoknya aku mau pindah , sore harinya aku mengatakan kepada nurul.dia hanya berkata.."allahumma..dadakan amat sih kuk..yaudah gw kesana sekarang."

memang dia sering kelabakan dengan tindakan-tindakanku yang terkadang kurang rasional.begitu lucu melihat mukanya yang heboh sendiri.kami mempersiapkan kepindahan itu berdua.hingga nyaris pingsan rasanya setelah menyiapkan semuanya.karena yang aku tahu , aku ingin secepatnya hengkang dari tempat yang kuanggap semi neraka duniawi itu.

termasuk disaat menemani aku membeli tv.karena kebodohan yang memang terkadang tidak disengaja (karena sudah bawaan alam) , kami membawa tv itu dengan menggunakan motor yang dikendarai oleh nurul.badannya yang kecil menahan beban tv yang cukup memakan ruang di motornya itu.sungguh , aku berani bersumpah bahwa aku benar-benar tidak tega melihat nya seperti itu.walau saat aku mengatakan hal tersebut , dia hanya akan berteriak di telingaku.."aaah ribet amat sih lu ini kuk..bawel amat..diem siiihhh.."

bukan aku tidak pernah bertengkar dengannya.
banyak detik yang ku nodai dengan ribut dengannya.banyak menit yang ku dustai dengan ngambek kepadanya.banyak jam yang kuhabiskan dengan menggodanya, menakut-nakutinya dan menyamar menjadi hantu.aku begitu senang melihat dia ketakukan saat melihat mukaku , yang memang pucat.dia pun sering marah dan sering hmm bahkan mungkin beberapa kali kami bertengkar.

ada kalanya dia kehabisan kesabaran dengan sikap kekanak-kanakanku.ada kalanya dia jengkel melihat aku begitu lemah dan hobi menghabiskan berliter-liter air mata hanya karena hal yang tidak penting.ada kalanya saat dia melihatku pusing saat aku menonton drama seri korea , yah walau akhir-akhir ini dia pun ikut terseret untuk menyukai drama korea itu.
ada kalanya aku pun marah dengan kata-katanya yang memang sering meluncur begitu saja tanpa melewati otaknya yang superior.aku juga sering marah karena dia senang sekali mencandaiku dan sangat menikmati saat aku ngambek.dan dia sangat senang sekali melihat aku tidak bisa melakukan pekerjaan laki-laki yang sangat dia pahami seperti memasang grendel , membuka-buka barang , dan sejumlah pekerjaan keras lainnya.begitu pun dengan aku yang sangat senang saat dia menumpahkan kuah sup , tidak bisa memasak dan sejumlah hal yang biasa dilakukan oleh wanita , yah walau memang aku juga tidak mahadaya di bidang itu.setidaknya 2 tingkat di atas nurul :p

aku tidak pernah tahu kenapa Tuhan memilihkan dia untuk menjadi sahabatku.memang untuk sahabat , aku punya banyak.aku punya banyaaaakk sekali.orang-orang yang begitu peduli dan aku sayangi.orang-orang yang akan berdiri di depanku saat orang lain menatapku rendah.orang-orang yang rela meminjamkan telinganya hingga panas saat aku menelpon dan menghabiskan berjam-jam waktu mereka untuk mendengar keluh kesahku.orang-orang yang bersama denganku menghabiskan tiap detik untuk tertawa , bahagia walau terkadang dihadiahi air mata.yah aku punya banyak.aku menyayangi mereka semua.termasuk nurul di dalamnya.

sahabat yang kutemui di kota juang ini.
aku tidak tahu sampai berapa lama Tuhan meminjamkan dia untuk bersahabat denganku.mungkin besok Tuhan mengambilnya , atau mungkin besok Tuhan memutuskan tali takdir antara aku dengan orang ini.
tak masalah bagiku.
asalkan di saat kami terpisah nanti , aku tahu Tuhan menjaganya.
menjaganya begitu erat dan mencintainya begitu dekat.


for my lovely bestiest :)

0 Response to "dia , sahabatku :)"

Posting Komentar

gapapa komen yang pedas..asal dengan kata-kata CERDAS !