aku dan hujan pagi ini

Selasa, 12 Juli 2011 14.06 by SHINTA TRILUSIANI




Pagi , mungkin lebih tepatnya pangkal pagi.
Rabu 13 Juli 2011.

03.18.

(masih) di rumah juang sederhana ku :)





Ritme sirkardianku sudah membiasakan aku untuk bangun jam segini bahkan lebih pagi , entah karena apa , ya mungkin saja karena sudah terbiasa atau mungkin alam sengaja ingin berbagi setitik kisah pagi yang selalu terlewat oleh mereka para pengembara dunia mimpi.







Pagi ini , alam menumpahkan titik-titik dari langit dengan begitu derasnya , begitu merdunya.
Ia mengalun lembut di telinga , lalu meresap jauh ke balik pori-pori hati yang mengecut.
Lagu the power of the dreams mengalun lembut , tak kalah sepoinya dengan hujan yang merintih di balik jendela kamar.

Tuhan..begitu merdunya nyanyian hujan pagi ini.
Tumpahannya seolah bisa kurasakan sejuk di pipi.
Dinginnya seolah bisa memadamkan api.
Ya api..api yang sempat bergelora di hati.





Masalah dan hujan.
Entah kenapa , setiap kali ada masalah , Tuhan selalu memberi hadiah hujan di waktu yang bersambungan.Seolah tak ingin memisahkan filosofi dari hujan itu sendiri.
Menghapus semua kesedihan :)
Ya , seperti pagi ini..seperti pangkal pagi ini.




Mungkin ini jadi alasan mengapa aku begitu mencintai hujan.
Semerbaknya mampu menghangatkan.
Aku tidak pernah paham mengapa , tiap titiknya yang turun seolah bercerita banyak.
Bahwa aku tidak akan ditinggal sendiri oleh Allah dalam tiap masalah yang ada.
Hujan seolah mampu tenangkan aku , bahwa di dunia ini banyak cerita yang jauh lebih berat , yang jauh lebih rumit dari padaku , tetapi mereka mampu menyelesaikan tiap permasalahannya dengan sangat bijak.Lagi-lagi hujan seolah meyakinkan aku , bahwa aku tidak akan dibiarkan sendiri untuk menyelesaikan semuanya.
Ada Allah SWT.
Ada Allah SWT.

Semilir di hati seolah bersemi tatkala aku meyakini bahwa Allah SWT  adalah kekuatan abadi yang aku punya.Aku tak butuh kortisol yang melangit untuk menghapus semua masalah , cukup dengan mengingat-Nya , hatiku berbunga dan keyakinanku membuncah dan walau harus tumpah lewat air mata.

Hujan bercerita lagi padaku , mengenai kisah yang dicurinya dari seberang.
Banyak juga jiwa yang kelu terhadap masalah yang membelenggu.
Mereka merasa sendiri lalu mengangkat bendera putih dan menyerah kalah.
Ah , aku yakin aku bukanlah salah satu dari jiwa-jiwa kerdil yang takluk dibawah kuasa sebuah masalah.
Ya , hujan selalu mampu yakinkan aku bahwa aku terlalu tangguh hanya untuk dikalahkan oleh sebuah masalah.Allah SWT selalu bersamaku.
Mungkin rasa ingin menyerah terkadang begitu kuatnya menyurutkan langkah.
Namun , dengan mengingat tiap titik perjuangan , yang sudah kucurahkan , rasanya terlalu dini untuk menyerah.Aku masih ingin melukis semua impian itu di langit.Mengangkatnya ke tempat tertinggi lalu percaya suatu hari aku akan mampu merengkuhnya.Walau sesekali , jatuh membuatku terkapar pilu.
Tapi itu tak akan lama.
Adaptasiku terhadap masalah dan rasa sakit sudah semakin menguat.
Semuanya tak lebih karena Dia.
Karena Dia meyakinkan aku , bahwa aku tidak sendiri.
Dia , Sang Maha diatas segala Kuasa yang akan mengiringiku.
Aku tidak sendiri.

Hujan semakin menderas di luar sana.
Masalah yang seolah berjejak di hati , lumpuh sudah.
Riaknya tak lagi terdengar durhaka.
Hujan benar-benar menghapus semua durjana yang membelenggu ruang-ruang hati yang sempat hipoksia.
Dinginnya begitu hangat.

Seolah tak ingin ku lepas , tapi tumpah di sela jari saat aku menggenggamnya.
Ah tumpah saja.

Serentak hatiku kembali bergelora.
Saat jaringan-jaringan 'mati' itu sudah berlalu dibawa hujan , aku benar-benar merasa hidup kembali.
Terima kasih hujan.
Terima kasih untuk ceritamu pagi ini.

Terima kasih karena mampu meyakinkanku bahwa Allah SWT itu ada dan tidak pernah meninggalkanku.
:)


Bandar Lampung , 13juli 2011

0 Response to "aku dan hujan pagi ini"

Posting Komentar

gapapa komen yang pedas..asal dengan kata-kata CERDAS !