LELAKIKU

Selasa, 22 November 2011 18.27 by SHINTA TRILUSIANI
Teruntuk seseorang yang tatapannya selalu mampu meluluhkan..
Yang ucapannya selalu menggetarkan..
Yang keteduhannya hadirkan kehangatan..
Yang senyumnya selalu lahirkan keindahan..
Yang pemikirannya cerdas tak terbakar zaman..
Yang wibawanya selalu hadirkan detak jantung yang tak jelas rimba iramanya..
Yang kemarahannya selalu kurindukan..
Yang tanggung jawabnya mengakar dalam lagi mencengkram keras..
Yang impiannya luas jauh ke menyelusuri masa depan..

wahai lelakiku..
lelaki yang selalu kurindu..

Kau sungguh tak sama..
tak akan pernah sama..
Disaat semua lelaki menjadi pecundang yang mengingkari sebuah janji,
kau kokoh berdiri menggenggam jemari dan tegak berdiri.

Mungkin kau bukan bagian dari mereka yang berbalut harta..
Kau juga bukan bagian dari mereka yang kuasai tahta..

tapi kau sungguh lebih dari itu, lelakiku..

Aku selalu mengingat..dengan sangat jelas tentunya.
Bagaimana senyum itu terbentuk dari singgungan bibirmu yang kaku..
Guratan rasa lelah yang kalah karena kau acuhkan dengan tirai kebijaksanaan.
Letihmu, air matamu, pengabdianmu..
adalah bagian terdalam dari hidupku, lelakiku..

Aku masih sangat ingat..sungguh.
Saat tetes-tetes air mata yang tertahan itu nyaris tumpah ruah di atas sajadahku.
Betapa rasa khawatirmu tak pedulikan harga dirimu di depanku..
Betapa sosok tegar itu nyaris terpaku dan tak lagi malu..
Sembari berucap sejumlah bingkisan hati dan harapmu mengenai hidupku di masa nanti.
Kau begitu larut tatkala butir-butir air surga itu membasahi pipimu dengan syahdu..

Rasanya..apalah arti aku.

Tak banyak yang mampu ku beri padamu, lelakiku..
Tak intan permata, tak pula lautan kebahagiaan..

Tak akan tunai rasanya budimu, sekalipun dunia yang telah ku genggam ku hadiahkan untukmu.

Tak banyak cerita yang penah ku tuangkan tentangmu.
Bahkan cerita kolosal dari zaman Yunani pun jarang sentuh arti pengabdianmu.

Tak akan cukup huruf dari A-Z untuk menggambarkan keistimewaanmu.
Ah, aku selalu hilang akal ketika penyakit meraup wajah ceriamu, lelakiku.
Tetaplah berjaga dalam kesehatan yang Tuhan ridhai..
Cukupkanlah kecemasanmu terhadap aku..
karena aku pun kan temui dewasaku juga nanti pada akhirnya..

Kau justru adalah bagian dari mereka yang selalu ku cemaskan , lelakiku..

Hanya seuntai kata..
Hanya seucap do'a..
Hanya sekeping rindu..

yang sungguh dalam untukmu, lelakiku..

Aku tak pernah bisa membayangkan..
Jika aku nanti benar-benar akan meninggalkanmu..
Pergi bersama lelaki lain yang juga bertanggung jawab terhadapku..

Lelakiku..
Sehatkah kau disana?

Lelakiku..
Percayamu adalah ketenanganku, tapi kekhawatiranmu adalah pantai bagi lautan rinduku.
Aku akan berjuang , lelakiku..
Untukmu..dan untuk seorang perempuan disana..
Sejumlah harap yang telah kau tanam dalam kekarnya sebuah kecintaan.
Akan ku gubah ia menjadi kenyataan indah yang kau inginkan..

Karena bahagiamu, adalah bahagiaku..
Karena membahagiakanmu adalah bagian dari tanggung jawabku..bagian dari hidupku.

Untukmu, Ayahku..Lelakiku.



(Bandar Lampung, 23 November 2011)

0 Response to "LELAKIKU"

Posting Komentar

gapapa komen yang pedas..asal dengan kata-kata CERDAS !