KEBAIKAN

Jumat, 02 Desember 2011 23.53 by SHINTA TRILUSIANI
"Apa yang kau tanam, itulah yang kau tuai.."
Entah dari zaman apa aku sudah fasih dengan pribahasa ini. Kental sekali nada pengharapannya. Seperti seseorang yang tak ingin rugi, mungkin lebih tepat dengan tak siap rugi. Sehingga memberi hanya untuk menerima. Memberi untuk meminta.
Masihkah?

Tentu saja.
Manusiawi rasanya ketika apa yang kita beri, kita harapkan untuk kembali, mungkin bahasanya..dibalas. Sayangnya, kita terlalu berharap untuk itu. Sebuah pengaharapan yang salah menurutku.
Ya SALAH.
Anda tentu tidak salah baca.
Sangat SALAH, ketika balasan itu kita harapkan hadir itu datang dari mahluk lemah bernama MANUSIA.

Allah itu ADA dan tentu saja NYATA, lalu kenapa kita harus merendahkan diri untuk berharap balasan itu datang dari manusia? Berbuat baik itu mutlak dan tidak perlu ada pengharapan untuk setiap perbuatan baik yang kita lakukan kecuali karena-Nya dan kepada-Nya, karena memang pada dasarnya BAIK itu adalah MUTLAK dan JAHAT itu adalah RELATIF. 

Kita pasti sedih saat perbuatan baik kita dibalas jahat oleh orang lain. Ibarat peribahasa..
"air susu dibalas air tuba.." 
Itu lumrah karena memang kita adalah manusia. Bahkan terkadang, dari celah-celah hati yang mulai membusuk karena 'merasa dibalas tidak adil' ini lahirlah sebuah sikap perhitungan terhadap kebaikan. Hati mulai membeku, memiliki pena dan kertas untuk menghitung-hitung kebaikan yang telah dilakukan dan kebaikan-kebaikan yang harus dibalas. Imbasnya apa?
Kebaikan itu tidak akan murni lagi, atau yang lebih buruk lagi..hati akan mengelam atau hidup suram dalam kegelapan. Tak akan ada lagi cahaya yang membuatnya terang. Sebuah cahaya bernama kebaikan.

Salah tempat rasanya jika kita menaruh harap balasan kepada manusia terhadap kebaikan yang kita tanam. Manusia itu lemah. Tak ada kuasa lebih dari dirinya, tak ada daya lebih dari hatinya untuk memahami kebaikan yang kita berikan. Syukur-syukur bisa merasakan permukaan dari kebaikan itu.

Tentu saja kebaikan itu akan berbalas. Percaya saja dan tak usah banyak tanya !!
Kebaikan MEMANG AKAN BERBALAS !!
Tapi tentu saja balasan yang lebih indah yang datangnya dari Allah. Bisa hadir dalam kehidupan manusia melalui manusia lain, tapi percayalah yang membalas itu semua bukan manusia, tapi DIA.

Perhitungan Allah terhadap sebuah kebaikan tidak akan pernah ada yang terlupa.
Manusia tentu saja bisa membuat kita kecewa tapi Allah TIDAK.
Tidak akan ada kebaikan yang luput dari-Nya, begitu janji-Nya dan Dia tak akan pernah ingkar.
Sungguh, tidak akan!!!

Indahkanlah jiwa kita dengan ikhlasnya kebaikan. Sungguh balasan dari Allah lebih utama dan indah rasanya, daripada balasan dari manusia yang hanya akan timbulkan kecewa.


Kita memang lemah, tapi kita punya Allah yang MAHA KUAT.
Kita memang fana, tapi kita punya Allah yang ABADI
Kita memang bodoh, tapi kita punya Allah yang MAHA MENGETAHUI
Kita memang rapuh, tapi kita punya Allah yang MAHA TANGGUH

Kita punya Allah, maka kenapa kita harus mengelamkan hati dengan cara berharap balasan kebaikan dari orang lain? Karena BAIK itu MUTLAK, titik dan tidak ada koma.
Kita percaya Allah? Maka kita tidak akan kecewa.
Sungguh janji Allah adalah NYATA..

"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.."
(Q.S Az-Zalzalah : 7)


*terima kasih untuk peristiwa hebat ini, Allah. Engkau selalu tunjukkan padaku :)
Bandar Lampung, 3 Desember 2011

1 Response to "KEBAIKAN"

  1. Meta Sakina Says:

    mampir2..

    Subhanallah
    SETUJU mbak ! :D

Posting Komentar

gapapa komen yang pedas..asal dengan kata-kata CERDAS !