tak perlu sesal

Rabu, 14 November 2012 03.19 by SHINTA TRILUSIANI
kita pernah berjalan beriringan
layaknya sepasang hutan dan hujan
seperti kenari yang setia menari
seperti lembutnya usapan awan 
pada punggung langit..

semesta berdecak 
akan romansa angin 
yang membuai putik gemulai
lalu rerumputan bersahut sabda
Adakah cinta yang lebih mulia daripada ini..

tari menari 
menyengsarakan waktu 
yang hanya bisa bersaksi

tembok kaku 
hanya bisa menggigit jari
pada rona merah jambu 
yang menancap 2 hati

Buaian senja
membuat buta
redup remangnya mulai mengangkasa
kegelapan yang nyata
kini terasa
hitam menjelaga

angin yang pernah sejuk
bebungaan yang pernah merekah
sesiulan merpati riang yang nyaring
seketika hilang
noktah hitam
dan sekelebat bayang-bayang
yang mulai meninggalkan

sesederhana pilu
yang terkesan oleh air mata
oleh rengekan tak rela
pada patahnya ranting
yang tak kan satu

lalu kelu pun membeku
saat pagi menyongsong 
bersama matahari
mencairkan sedih
mengaliri derak kecewa 
yang sempat meluka

kini hanya beningnya embun
yang bertutur pada semesta


: inilah masanya, aku datang bersama bahagia.


Bandar Lampung, 14 November 2012

2 Response to "tak perlu sesal"

  1. Sulaiman Gayo Says:

    smangat shinta,,, :D

  2. SHINTA TRILUSIANI Says:

    suleee kayak ngerti aja -__-"

Posting Komentar

gapapa komen yang pedas..asal dengan kata-kata CERDAS !