Rumah

Rabu, 26 Desember 2012 07.33 by SHINTA TRILUSIANI
dalam cakrawala 
pesona yang terkenang
bait-bait rindu 
yang selalu kueja
dari sebingkai hati
berparas asli..rumah.

nyatakah kuasa cahaya
tatkala kehangatan memeluk erat
bahkan pucuk kemangi 
memeluk embun yang tersembunyi malu
pada pijar-pijar yang menyala
dari sepucuk kasih yang intan

ku kira tanah surga
--adalah pembentuk 
dari kebaikan hati
dari mereka yang kupanggil
..keluarga.

bening-bening mata tatkala basah
dari keping hati yang berai
tapi rengkulan sayang itu pupuskan sudah
rentakan masalah

langit yang muram pun
akan kehilangan akal
hilang sandaran pada hujan
ketika teriknya matahari
mekarkan kuntum-kuntum
pecahkan riak-riak kepiluan
dari sajak tentang hati yang retak

terima kasih
untuk syair penuntun
yang menjadi peta
kemana kaki harus melangkah

terima kasih
untuk hamparan makna
yang menjadi tujuan..
tuk temukan alasan.

kenapa..
aku harus pergi..
dan harus (segera) kembali.

Terima kasih.
para abdi yang kasih..




Bandar Lampung, 26 Desember 2012

0 Response to "Rumah"

Posting Komentar

gapapa komen yang pedas..asal dengan kata-kata CERDAS !